Mari Berinvestasi

Hari ini seorang teman menawarkan investasi berbasis syariah padaku, beberapa hari yang lalu ada teman yang menjelaskan tentang investasi reksadana. Sebetulnya aku tidak terlalu mengerti dengan investasi seperti itu. Aku lebih akrab dengan deposito atau menabung di bank, investasi emas dan tanah. Akhirnya atas dasar rasa ingin tahu aku coba search di internet mengenai investasi yang tepat dan efektif serta memiliki jaminan dan keuntungan yang lebih. Berikut beberapa hal yang berhasil aku rangkum:

Menurut pengertian di wikipedia berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian (dan produksi) dari modal barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang.

Bagi sebagian orang yang sudah bekerja seringkali dihadapkan pada permasalahan tidak cukupnya gaji dalam satu bulan yang diterima untuk kebutuhan sehari-hari. Sebagian berfikiran untuk melakukan usaha sampingan atau melakukan investasi pada sebuah bisnis, sehingga dapat memperoleh penghasilan sampingan di samping penghasilan utama dari gaji.  Mengelola bisnis pribadi merupakan satu bentuk investasi , selain mengelola bisnis pribadi membeli lisensi waralaba juga menjadi alternatif untuk menginvestasikan modalnya. Bagi seorang enterpreneur Investasi merupakan hal yang senantiasa difikirkan untuk menunjang kelangsungan bisnis dan penghasilannya. Pendek kata Investasi merupakan satu bentuk upaya menghasilkan uang dari uang yang dimiliki.

Dalam Cashflow Quadrant Robert Kiyosaki menempatkan Investasi pada quadrant sebelah kanan, sebelum menjadi seorang investor perlu ada pemahaman terlebih dahulu mengenai makna Investasi. Banyak orang menyamakan investasi dengan berjudi. Investasi jelas berbeda dengan Berjudi, walau masing-masing memiliki kemiripan. Berjudi adalah menempatkan uang dengan tujuan untuk memperoleh uang atau keuntungan yang belum pasti. Memang, ada yang bilang bahwa ketika kita berinvestasi di saham, kita sebenarnya seperti berjudi. Mungkin ini benar, jika Anda berinvestasi di saham hanya berdasar tebakan semata.
 
Tapi, investor yang asli tidak asal melemparkan duitnya sambil merem. Ia selalu melakukan analisis, dan hanya akan menempatkan duitnya jika memang ada potensi keuntungan yang masuk akal. Memang, akan tetap ada risiko ketika kita berinvestasi. Tapi, berinvestasi bukanlah sekadar berharap agar Dewi Fortuna mendekati kita. Melakukan investasi memerlukan hitung-hitungan yang cermat agar tidak asal berinvestasi, yang ujung-ujungnya kerugian yang didapat.

Setiap orang tentu mengharapkan penghasilan yang cukup bahkan lebih untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam bahasa Robert Kiyosaki adalah Kebebasan Finansial. Apakah ini bisa dipenuhi dengan menjadi Employee? sebagian merasa itu tidak cukup. Lantas, bagaimana cara untuk memperoleh uang lebih? Ya, mau tidak mau, kita harus bekerja lebih lama. Masalahnya, waktu yang tersedia untuk bekerja itu ada batasnya. Lagi pula, apa enaknya memiliki duit banyak kalau kita tidak memiliki waktu untuk menikmatinya?
Seandainya kita bisa membelah diri, barangkali masalah itu bisa teratasi. Tapi, tak perlu pusing berpikir membelah diri, sebab sebenarnya Anda bisa mempekerjakan uang Anda agar memperoleh uang lebih banyak. Dengan cara ini, sembari Anda bekerja, tidur, atau pelesiran; uang yang Anda investasikan akan berbiak. Anda tetap akan memperoleh penghasilan lebih meskipun tidak naik gaji, atau lembur.

Ada banyak ladang investasi untuk membiakkan duit Anda. Misalnya, Anda bisa menginvestasikan uang  Anda untuk membeli saham, obligasi, reksadana, emas, properti, atau bahkan memulai bisnis sendiri. Setiap ladang investasi ini tentu saja memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Tapi, di mana pun investasinya, idenya tetap sama. Yakni: menempatkan sebagian uang agar bisa memperoleh penghasilan lebih.  Sebelum memilih bentuk investasi yang akan anda pilih pikirkan terlebih dahulu investasi apa yang cocok untuk anda.

Investasi sendiri bermacam-macam bentuknya dan tidak perlu menunggu modal anda besar untuk bisa berinvestasi. Idealnya kita harus melakukan investasi sebesar 20% dari gaji bulanan. Saat ini banyak sarana untuk berinvestasi bagi perorangan.

Tipe investasi sendiri dapat dikategorikan dalam tiga kelompok yaitu investasi jangka pendek, jangka menengah, dan investasi jangka panjang. 

Investasi jangka pendek sesuai untuk keluarga baru. Jika berstatus pekerja, investor tipe ini adalah orang-orang yang berada di tengah tangga kariernya. Biasanya pula, mereka masih membutuhkan banyak biaya untuk membesarkan sekaligus menyekolahkan anak. Investasi tipe ini sebaiknya memilih produk investasi dengan resiko yang rendah.

Investasi Jangka Menengah , sesuai untuk  keluarga yang telah memiliki anak usia SMP atau SMA. Keluarga seperti ini sebaiknya mulai berkonsentrasi untuk investasi jangka menengah dan panjang, di luar mencukupi kebutuhan tempat tinggal ataupun mobil.
Fokus keluarga seperti ini tak lagi mencari harta, tapi memperbanyak harta. Porsi pengeluaran rutin mereka tak lagi terlalu besar dibanding penghasilan. Mereka yang masuk kelompok ini adalah orang yang sudah berumur di atas 40 tahun.

Tipe ketiga adalah keluarga yang perlu berinvestasi jangka panjang. Mereka adalah golongan masyarakat yang telah menjelang masa pensiun, dan telah mencapai puncak karier. Ini saat paling tepat untuk melikuidasi timbunan aset.

NAh...yang paling menarik perhatianku adalah investasi tanah dan emas. Karena menurutku nilai dari kedua hal tersebut tidak akan berkurang malah bertambah seiring berjalannya waktu. Jadi ingat ada tetanggaku yang selalu menyisihkan gaji suaminya untuk dibelikan emas tujuannya bukan untuk dijadikan perhiasan atau bahan pamer di arisan tapi menurut beliau itu adalah cara menabung yang tepat dan gampang. Selain itu harga emas juga semakin naik, jika butuh uang tinggal dijual dan tidak perlu serumit bila kita berurusan dengan dunia perbankan. Ada juga yang berinvestasi dalam bentuk hewan ternak. Jadi mereka menyuruh orang untuk memelihara sapi dengan sistem bagi hasil. Menurutku kedua investasi ini cukup aman dan menjanjikan terbukti dengan suksesnya orang itu sekarang.

Berikut ada ulasan tentang investasi emas yang bersumber dari http://bisnis.vivanews.com/news/read/179225-7-cara-investasi-emas
Investasi emas menawarkan cara yang sangat baik bagi investor untuk menyimpan kekayaan saat ekonomi sulit. Logam emas jauh lebih stabil dibandingkan dengan investasi jenis lain. Saat ini harga emas tengah melonjak menyusul kekhawatiran investor terhadap perekonomian Amerika Serikat. Permintaan emas terus meningkat karena investor lebih percaya diri memegang emas daripada uang tunai.

Lihat saja, dalam satu tahun terakhir, harga emas melambung hingga 30 persen. Pada September 2009, harga emas masih di bawah US$1000 per ons (28,35 gram), saat ini telah mendekati US$1.300. Bahkan ini merupakan angka tertinggi sepanjang masa.
Connell Shaun, blogger yang juga investor keuangan menulis tujuh cara berinvestasi di logam mulia ini. Tulisan ini dipublikasikan DoughRoller.net, situs perusahaan manajemen investasi dan keuangan di Amerika Serikat. Mengacu artikel tersebut, VIVANews memformulasikan kembali tips investasi emas disesuaikan dengan kondisi di Indonesia.

1. Emas batangan
Investor yang berinvestasi emas akan memilih emas batangan. Emas batangan dianggap sah bila kemurniannya mencapai 22-24 karat. Di Indonesia, emas batangan bisa dibeli di PT Aneka Tambang Tbk divisi Logam Mulia maupun di Perum Pegadaian. Anda bisa bertransaksi online melalui logammulia.com atau menghubungi nomor telepon 021-299 80 900.
Emas batangan terdiri dari bermacam ukuran, mulai dari 25 gram, 50 gram, 100 gram, dan 1 kilogram. Emas dalam bentuk ini sangat cocok untuk sarana Investasi. Di mana pun kapan pun kita ingin menjualnya, nilainya tetap mengikuti standar international.

2. Emas simpanan
Anda mungkin tidak ingin menyimpan emas fisik di rumah karena risiko pencurian. Karena alasan ini, emas bisa disimpan di safety box di bank maupun yang lain. Atau bila Anda melihat bullionvault.com, perusahaan ini menyediakan transaksi emas sekaligus menyimpannya.

3. Reksa dana emas
Reksa dana emas merupakan cara lain untuk berinvestasi di logam mulia ini. Anda tak perlu benar-benar memegang fisik emas, tapi Anda bisa mengambil manfaatnya.
Reksa dana emas biasanya tidak hanya ditanamkan pada perdagangan emas fisik, tetapi juga melibatkan transaksi saham perusahaan-perusahaan tambang emas. Sebelum menentukan investasi di reksa dana ini, biaya pengelolaan, beban dana, dan nilai aktiva bersih harus dipertimbangkan.
Konsultasikan dulu dengan penasihat keuangan penyedia reksa dana. Reksa dana emas mungkin akan memberikan kestabilan dalam investasi Anda, tapi emas fisik jauh lebih stabil. Namun, di Indonesia, reksa dana emas tampaknya belum cukup populer.

4. Saham pertambangan emas
Investor yang ingin berinvestasi emas tanpa memiliki fisik logam juga dapat memilih jenis ini. Anda bisa membeli saham pada perusahaan pertambangan emas. Investor mengharapkan harga saham perusahaan pertambangan emas naik karena harga emas naik. Namun, dua peristiwa ini tidak selalu kongruen.
Investor dapat menentukan keberhasilan saham dengan memeriksa biaya biaya produksi emas versus harga emas. Jika harga emas adalah US$700 per ons dan biaya untuk memproduksi emas adalah US$300, maka profit margin tambang emas adalah US$400.
Jika harga emas meningkat 10 persen, akan ada peningkatan laba tambang emas itu sekitar 20 persen. Sebaliknya, penurunan harga juga akan menghasilkan penurunan 20 persen. Karena itu, beberapa perusahaan pertambangan emas melindungi investasi mereka dengan lindung nilai harga emas 18 bulan ke depan. Di Indonesia, salah satu emiten di tambang emas adalah PT Aneka Tambang Tbk.

5. ETF emas
Exchange Traded Fund (ETF) merupakan reksa dana yang diperdagangkan di bursa efek. Anda bisa melakukan transaksi ini dengan reksa dana yang berbasis emas. Sayangnya investasi ETF di Indonesia belum berjalan baik.

6. Emas berjangka
Emas berjangka merupakan cara lain berinvestasi emas tanpa memiliki fisik emas. Jual beli emas membutuhkan kontrak dengan jangka tertentu. Harganya juga dinyatakan dalam kontrak. Jika harga emas pada tanggal kontrak lebih tinggi dari harga emas saat kontrak dibuat, maka investor akan menghasilkan keuntungan. Namun, jika harga lebih rendah, investor akan rugi.
Berinvestasi dalam emas berjangka mungkin merupakan investasi yang berisiko, karena investor harus memprediksi gerak harga emas ke depan.

7. Perhiasan dan koin emas
Koin emas, terutama yang langka, sangat bernilai dalam investasi. Ini bukan hanya karena nilai emasnya tetapi juga karena nilai kelangkaan. Sedangkan perhiasan emas adalah cara umum investasi di logam ini. Perhiasan emas bisa Anda pilih sekaligus sebagai investasi dan gaya hidup.
Sayangnya keuntungan investasi ini sangat sedikit. Sebab ketika Anda membeli perhiasan, uang yang Anda bayarkan terdiri untuk harga emasnya, ongkos pembuatan, desain, dan merk. Sedangkan bila dijual, Anda hanya mendapatkan nilai emasnya saja.

Semoga artikel ini berguna dan selamat berinvestasi.
Sumber:



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar