Dampak Global Warming Ternyata Berpengaruh Terhadap Nyamuk

Global warming yang menyebabkan perubahan iklim tidak hanya berdampak pada bidang lingkungan dan pertanian, tapi juga secara tidak langsung berdampak pada kesehatan masyarakat. Meningkatnya suhu dan kelembaban akan memengaruhi peningkatan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk.

Penyakit infeksi yang ditularkan oleh nyamuk dan kecenderungannya meningkat antara lain filariasis (kaki gajah), malaria, radang otak akibat west nile virus dan Japanese encephalitis, chikungunya, serta demam berdarah. Peningkatan suhu akan memengaruhi bionomik atau perilaku menggigit dari populasi nyamuk menjadi semakin beringas.

Intergovermental Panel on Climate Change tahun 1996 menyebutkan, insiden demam berdarah dengue di Indonesia dapat meningkat tiga kali lipat pada tahun 2070.
Intensitas curah hujan yang meningkat akibat meningkatnya temperatur udara juga berakibat pada makin banyaknya volume genangan air. Padahal, air merupakan tempat ideal berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti, penyebar virus dengue. 

Nyamuk sepertinya tidak pandang bulu dalam menggigit korbannya. Namun, nyamuk sesungguhnya lebih menyukai darah manusia berjenis kelamin perempuan. Para peneliti menduga, nyamuk suka menggigit kaum wanita karena darahnya lebih manis akibat pengaruh hormon estrogen. 

Selain itu, nyamuk juga lebih memilih orang yang berbadan besar sebagai korbannya. Mengapa? Karena orang gemuk atau yang berbadan besar cenderung mengeluarkan panas atau karbon dioksida lebih banyak sehingga menarik nyamuk.

Bukan hanya pria, wanita yang berbobot tubuh besar juga menjadi incaran nyamuk. Penelitian terhadap para ibu hamil membuktikannya. Hal itu terjadi karena ibu hamil mengembuskan karbon dioksida lebih banyak dan memiliki suhu tubuh lebih tinggi sehingga dapat dideteksi nyamuk dengan mudah.

Hal lain yang menjadi incaran nyamuk adalah asam laktat. Itu sebabnya mengapa orang yang sedang beraktivitas di luar ruangan dan berkeringat sering digigit nyamuk. Nyamuk bisa mencium senyawa kimia yang dikeluarkan kulit manusia dari jarak 30 meter.

Ada beberapa cara penanggulangan yang dapat kita lakukan untuk mencegah penyakit yang disebabkan  gigitan nyamuk:

1. Menerapkan pola hidup bersih dan melakukan program 4M
-Mengubur barang bekas agar tidak ada tempat buat nyamuk berkembangbiak.
-Menutup penampungan air agar tidak digunakan nyamuk sebagai tempat berkembangbiak.
-Menguras bak mandi atau tempat penampungan air minimal 2 kali seminggu.
-Menaburkan bubuk abate untuk mematikan jentik-jentik nyamuk.
2. Hindari gigitan nyamuk dengan memakai lotion anti nyamuk dapat juga menggunakan kelambu pada saat tidur.
3. Hindari kebiasaan menggantungkan baju karena ini bisa menjadi sarang buat nyamuk bersembunyi.
4. Jaga kondisi tubuh dengan pola hidup sehat dan makan makanan bergizi.
5. Lakukan pengasapan atau fogging.

Keterangan diperoleh dari  Kompas dan Wikipedia.





  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar